Denpasar - Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) merupakan salah satu langkah kejaksaan membangun sistem hukum yang mencakup tiga komponen yakni struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum, yang dikutip dari pernyataan Jaksa Agung H.M Prasetyo. Program ini dalam upaya pembangunan sistem hukum dan kesadaran hukum sejak dini.

Menindaklanjuti instruksi dari Jaksa Agung tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Imanuel Zebua, SH, MH langsung memerintahkan Kasi Intel Syahrir Sagir, SH beserta dengan Jaksa Fungsional melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS).

Pada Triwulan I tahun 2016 dilaksanakan di 5 (lima) sekolah yaitu, kegiatan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 15 Maret 2016, di SMAN 1 Petang yang dihadiri oleh perwakilan siswa-siswi kelas 1 dan 2 dengan jumlah peserta 40 orang. Kegiatan kedua dilaksanakan hari Kamis 17 Maret 2016, di SMAN 1 Abiansemal dengan jumlah peserta 82 orang. Tanggal 22 Maret 2016 dilaksanakan di SMAN 1 Mengwi dengan jumlah peserta 41 orang. Pada tanggal 24 maret 2016 dilaksanakan di SMAN 1 Kuta Utara dengan jumlah peserta 25 orang. Dan pada hari Selasa 29 Maret 2016, di SMAN 1 Kuta dengan jumlah peserta 71 orang.

Dari kegiatan tersebut para siswa dan siswi tampak sangat antusias menyimak pemaparan dari materi yang disampaikan oleh salah satu Jaksa Fungsional Dewa Arya Lanang Raharja, SH, dimana materi yang disampaikan tersebut tentang UU Perlindungan Anak.

Jaksa masuk sekolah yang dilaksanakan ini akan berlanjut lagi dengan agenda kegiatan di beberapa sekolah di wilayah Hukum Kejaksaan Negeri Denpasar.